Welcome
Dibagi 3 Fase, Ini Isi Lengkap Gencatan Senjata Israel-Hamas di Gaza

Dibagi 3 Fase, Ini Isi Lengkap Gencatan Senjata Israel-Hamas di Gaza

Israel dan Hamas resmi sepakat melakukan gencatan senjata dan akan dibagi ke dalam tiga fase yang mulai berlaku pada 19 Januari.

Fase pertama, kedua belah pihak sepakat untuk menghentikan sementara pertempuran. Hamas juga akan membebaskan para sandera warga Israel dan Israel akan membebaskan sejumlah tahanan pada fase tersebut.

Meski demikian, sejumlah detail dan waktu mengenai pelaksanaan kesepakatan itu masih belum jelas.

Kesepakatan gencatan senjata itu akan menjadi yang kedua kali bagi Israel dan Hamas sejak agresi Israel sebagai balasan atas aksi penculikan oleh Hamas pada 7 Oktober 2023.

Saat itu Hamas menculik sekitar 250 sandera dan membunuh 1.200 orang seperti diklaim pemerintah Israel. Israel kemudian melancarkan agresi militer dan menewaskan sekitar 46.645 warga Gaza sejauh ini, berdasarkan keterangan dari Kementerian Kesehatan Palestina.

Pada gencatan kedua kali ini, fase pertama akan dilaksanakan mulai Minggu (19/1) dan akan berlangsung selama enam pekan.

Israel sepakat akan menarik mundur pasukan militer di Gaza, pertukaran sandera dan tahanan, dan mengizinkan bantuan kemanusiaan masuk ke Gaza.

Total ada 33 sandera yang akan dibebaskan Hamas pada gencatan senjata kali ini. Sandera warga negara Israel-Amerika Serikat rencananya termasuk yang akan dibebaskan pada fase pertama gencatan senjata.

Fase kedua dan ketiga gencatan senjata belum bisa diumumkan detailnya. Perdana Menteri Qatar Mohammed bin Abdulrahman Al Thani mengatakan kedua fase itu akan disampaikan lebih detail pada pelaksanaan fase pertama gencatan senjata.

“Kami akan melanjutkan upaya apapun yang kami mampu, semua hal mungkin terjadi akan diusahakan oleh para mitra kami untuk memastikan kesepakatan ini segera dilaksanakan,” tutur Mohammed Al Thani.

“Semoga saja pada akhirnya, kesepakatan ini akan membawa kita pada perdamaian. Saya percaya bahwa semua itu tergantung pada pihak-pihak yang terlibat dalam kesepakatan dengan iktikad baik dan memastikan tidak ada kegagalan pada kesepakatan itu,” ia menambahkan.

Pejabat Hamas menyebut kesepakatan gencatan senjata Gaza sebagai keuntungan besar yang mencerminkan sejarah yang telah dicapai melalui keteguhan Gaza, rakyatnya, dan keberanian perlawanannya.

“Ini juga merupakan penegasan kembali kegagalan penjajahan untuk mencapai salah satu tujuannya,” kata Sami Abu Zuhri kepada Reuters.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *