Calon presiden Amerika Serikat dari Partai Republik, Donald Trump, kembali melontarkan beberapa retorika kasarnya terhadap kaum imigran hingga menghina rivalnya di Pilpres AS 2024, Wakil Presiden Kamala Harris.
Dalam kampanyenya di negara bagian Wisconsin yang menjadi basis penting pemilih AS, Trump menyebut Harris “tidak waras” hingga “cacat mental” usai mengunjungi perbatasan AS-Meksiko untuk pertama kalinya.
Di arena kampanye, tim Trump juga memasang poster-poster yang menampilkan imigran ilegal di AS yang telah ditangkap karena tindakan kriminalitas seperti pembunuhan dan kejahatan lainnya.
Spanduk-spanduk bertuliskan “Akhiri Kejahatan Imigran” dan “Deportasi Imigran Ilegal Sekarang” juga turut meramaikan kampanye Trump pada Sabtu (28/9) itu.
Sementara itu, sebagian besar pidato Trump dalam kampanye tersebut juga mengecam dan menghina kaum imigran ilegal. Dia menyebut mereka yang telah melakukan kejahatan kekerasan sebagai “monster,” “pembunuh dingin” dan “binatang yang menjijikkan.”
Mantan presiden AS itu juga menyalahkan Harris dan Presiden Joe Biden karena membiarkan imigran tanpa dokumen masuk ke AS, menuduh beberapa imigran ingin “memperkosa, menjarah, mencuri, merampok, dan membunuh rakyat Amerika Serikat.”
Pada satu titik Trump mengakui: “Ini adalah pidato yang gelap.”
Trump juga mengulangi klaim palsunya bahwa kekalahannya dalam pemilu AS 2020 dari Biden adalah hasil kecurangan. Jika terpilih kembali, dan “jika diizinkan,” Trump bertekad akan menuntut orang-orang yang dia salahkan atas kekalahannya.
Trump bersaing ketat dengan Harris menjelang pemilihan pada 5 November. Imigrasi dan perbatasan selatan menjadi salah satu isu utama bagi para pemilih, menurut jajak pendapat terbaru.
Juru bicara tim kampanye Harris, Sarafina Chitika, merespons pidato Trump yang dianggap penuh kebencian tersebut.
“Dia (Trump) tidak memiliki apa pun yang ‘menginspirasi’ untuk ditawarkan kepada rakyat Amerika, hanya kegelapan,” ucap Chitika seperti dikutip Reuters.
Pidato Trump berlangsung di kota kecil Prairie du Chien di Wisconsin, di mana seorang warga Venezuela yang berada di AS secara ilegal ditahan pada bulan September atas tuduhan menyerang seorang wanita secara seksual dan menyerang putrinya.
Sekitar 7 juta migran telah ditangkap saat melintasi perbatasan AS-Meksiko secara ilegal selama pemerintahan Biden, menurut data pemerintah. Ini merupakan angka tertinggi dalam catatan hingga memicu kritik terhadap Harris dan Biden dari Trump dan juga Partai Republik secara umum.