Perwakilan umat Katolik dalam Misa Suci yang dipimpin Paus Fransiskus membacakan doa menggunakan berbagai bahasa.
Para perwakilan umat itu tampak menggunakan bahasa Inggris, Melayu, Mandarin, hingga Tamil/India. Doa tersebut dibacakan secara bergantian.
Pembacaan doa berbagai bahasa ini mewakili suku yang berada di Singapura. Warga di negara ini banyak yang keturunan China, Melayu, dan India.
“Bagi Bapa Suci kita, Paus Fransiskus, yang mencerahkan kita dengan roh dan kebijaksanaan, semoga ia terus membawa kelembutan Kristus kepada dunia dan kebutuhan dunia kepada Kristus,” demikian doa yang dibacakan salah satu umat.
Pembacaan doa kemudian berlanjut menggunakan bahasa Mandarin, lalu Tamil dan Melayu.
“Untuk orang-orang yang ditindas oleh kemiskinan dan peperangan yang dikekalkan oleh perpaduan, persaudaraan, semoga mereka melihat ke masa depan dengan keyakinan yang yakin sekali dan mencari Yesus, sumber kebebasan sejati,” kata perwakilan umat saat membaca memakai bahasa Melayu.
(Bagi mereka yang menderita karena kemiskinan dan peperangan yang ditopang persatuan, persaudaraan, semoga mereka menatap masa depan dengan keyakinan penuh dan mencari Yesus, sumber kebebasan sejati).
Berbagai bahasa dalam doa itu muncul dalam misa yang digelar di Stadion Nasional Singapura pada sore ini. Misa tersebut dihadiri lebih dari 50.000 jemaat Katolik.
Paus berada di Singapura pada 11-13 September.
Selama di negara ini, Paus bertemu Presiden Tharman Shanmugaratnam, Perdana Menteri Lawrence Wong, dan kabinet pemerintah Singapura.
Selain itu, Paus bertemu dengan komunitas lansia di St Theresa’s Home di Upper Thomson Road pada Jumat pagi.
Pemimpin gereja Katolik tersebut juga melakukan pertemuan dengan para kalangan muda di Catholic Junior College.
Sebelum ke Singapura, Paus lebih dulu berkunjung ke Timor Leste, Papua Nugini, dan Indonesia.