Kepala Staf Angkatan Darat Israel Mayor Jenderal Tamir Yadai mengundurkan diri dari jabatannya di tengah agresi brutal Tel Aviv di Jalur Gaza yang masih berlangsung sejak 7 Oktober lalu dan mulai meluas ke Tepi Barat, Palestina.
Yadai diketahui telah memimpin pasukan Angkatan Darat Israel selama tiga tahun terakhir.
Dikutip Al Jazeera, pengunduran diri Yadai ini terjadi setelah militer menunjuk Brigadir Jenderal Barak Hiram sebagai komandan baru divisi pasukan Israel di Gaza pada Senin.
The Times of Israel melaporkan Yadai mengundurkan diri atas alasan pribadi. Meski begitu, media lokal tersebut tidak menjelaskan detail lasan Yadai hengkang dari jabatannya itu.
Sementara itu, pengangkatan Hiram dilakukan setelah pengunduran diri Brigadir Jenderal Avi Rosenfeld pada Juni lalu karena apa yang disebutnya sebagai “kegagalan” dalam melindungi daerah perbatasan dalam serangan Hamas 7 Oktober lalu yang menjadi pematik agresi brutal Israel hingga hari ini.
Ketika Gaza digempur habis-habisan, Israel juga melancarkan serangkaian serangan ke Tepi Barat. Pekan lalu, PBB mengatakan 128 warga Palestina-termasuk 26 anak-anak-tewas dalam serangan udara Israel di Tepi Barat sejak 7 Oktober.
Meski begitu Israel melancarkan operasi militer yang lebih signifikan ke Tepi Barat sejak akhir Agustus lalu. Ini dianggap sebagai operasi militer terbesar yang dilakukan Israel di Tepi Barat dalam 20 tahun terakhir.
Pasukan Israel secara bersamaan menyerbu setidaknya empat kota Palestina di zona pendudukan Tepi Barat: Jenin, Tulkarem, Nablus dan Tubas, serta kamp-kamp pengungsi di dekatnya.