China mengecam dan mengancam negara-negara yang melakukan negosiasi terkait perang tarif dagang yang digencarkan Presiden Amerika Serikat Donald Trump.
Beijing mengungkapkan alasan bahwa pendekatan yang lunak tersebut “pada akhirnya akan gagal di kedua belah pihak dan merugikan pihak lain.”
China juga menegaskan bahwa negosiasi yang dilakukan sejumlah negara dengan AS akan mengorbankan kepentingan negara itu.
“China dengan tegas menentang pihak mana pun yang mencapai kesepakatan dengan mengorbankan kepentingan China,” demikian pernyataan juru bicara Kementerian Perdagangan China, dikutip dari AFP.
Beijing menegaskan akan membuat “tindakan balasan” terhadap negara yang melakukan negosiasi dengan AS sehingga mengorbankan negara Tirai Bambu tersebut.
“Pelunakan tidak akan mendatangkan perdamaian, dan kompromi amat tidak terhormat,” demikian pernyataan dari juru bicara Kementerian Perdagangan China dikutip dari AFP.
“Mendahulukan kepentingan pribadi yang bersifat sementara dan mengorbankan kepentingan pihak lain, sama saja dengan mencari kulit harimau (cari gara-gara),” lanjut pernyataan tersebut.
Trump beberapa kali menaikkan tarif impor barang-barang dari China secara gila-gilaan hingga 245 persen.
Hampir seluruh negara dikenakan tarif dasar impor 10 persen oleh Trump, sementara China dikenakan tarif dasar hingga 145 persen dan tarif reciprocal hingga 245 persen.
Beijing kemudian membalasnya dengan menaikkan tarif hingga 125 persen untuk barang-barang impor dari AS.
Pernyataan China tersebut tampaknya merespons klaim Trump bahwa pemerintahannya telah menjalin komunikasi dengan Beijing terkait kemungkinan negosiasi soal tarif dagang.