Welcome
Daftar Negara Sekutu Amerika Serikat yang Tolak Trump Beli Gaza

Daftar Negara Sekutu Amerika Serikat yang Tolak Trump Beli Gaza

Rencana Presiden Amerika Serikat Donald Trump membeli dan menguasai Jalur Gaza, Palestina, mendapat kecaman dari berbagai negara.

Trump mengatakan dirinya berkomitmen membeli dan mengambil alih Gaza untuk dibangun kembali menjadi “Riviera Timur Tengah.”

“Kami berkomitmen untuk memilikinya, mengambil alihnya, dan memastikan bahwa Hamas tidak akan kembali,” kata Trump di pesawat Air Force One dalam perjalanannya ke Super Bowl, Minggu (9/2).

Rencana ini telah dikecam keras oleh berbagai negara, termasuk negara-negara sekutu Amerika Serikat. Pasalnya, gagasan semacam ini melanggar hukum internasional.

Jerman

Kanselir Jerman Olaf Scholz mengatakan usulan Trump untuk memindahkan warga Palestina dari Gaza merupakan sebuah “skandal” dan ide “mengerikan”.

“Ini adalah skandal dan ide yang mengerikan, terutama saat kita melihat kehancuran luar biasa yang terjadi di sana,” kata Scholz.

Inggris

Inggris telah menegaskan pihaknya menentang segala upaya untuk memindahkan warga Palestina secara paksa dari Gaza.

Menteri Pembangunan Inggris, Anneliese Dodds, mengatakan masa depan Gaza harus ditentukan oleh Palestina dengan dukungan dari negara-negara tetangga dan masyarakat internasional.

“Kami akan menentang segala upaya untuk memindahkan warga Palestina di Gaza ke negara-negara Arab, yang bertentangan dengan keinginan mereka,” kata Dodds..

Prancis

Prancis telah menolak ide Trump yang ingin mengambil alih Gaza dan merelokasi warga Palestina.

“Prancis menegaskan kembali penentangannya terhadap pemindahan paksa penduduk Palestina di Gaza, yang merupakan pelanggaran serius terhadap hukum internasional, serangan terhadap aspirasi sah Palestina, juga hambatan besar bagi solusi dua negara,” kata juru bicara Kementerian Luar Negeri Prancis, Christophe Lemoine.

Spanyol

Menteri Luar Negeri Spanyol, Jose Manuel Albares, menyatakan Gaza adalah milik warga Palestina sehingga mereka tak boleh pergi dari wilayah tersebut.

Irlandia

Menteri Luar Negeri Irlandia, Simon Harris, mengatakan solusi dua negara atas Israel dan Palestina harus segera tercapai.

Dia menegaskan ide untuk memindahkan penduduk Gaza ke tempat lain adalah hal yang bertentangan dengan resolusi Dewan Keamanan Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB).

Brasil

Presiden Brasil, Luiz Inacio Lula da Silva, mengatakan usulan Trump menguasai Gaza adalah ide yang “tidak masuk akal.”

Ia lantas mempertanyakan tempat tinggal warga Palestina jika hal itu terjadi.

“Di mana orang Palestina akan tinggal? Ini adalah sesuatu yang tidak dapat dipahami oleh manusia mana pun. Orang Palestina adalah orang-orang yang harus mengurus Gaza,” kata da Silva.

Polandia

Wakil Menteri Luar Negeri Polandia Andrzej Szejna mengatakan masa depan Palestina hanya bisa ditetapkan dengan melibatkan warga Palestina.

Menurutnya, jika ingin bicara mengenai proses perdamaian, warga Palestina harus terlibat dalam pembicaraan itu.

“Seperti kasus Ukraina, di mana kami mengatakan bahwa Anda tidak bisa memutuskan tentang Ukraina tanpa Ukraina, jika kita bicara tentang proses perdamaian. Demikian pula, Anda tidak bisa memutuskan tentang Palestina tanpa orang-orang Palestina. Ini posisi Polandia,” kata Szejna.

Slovenia

Menteri Luar Negeri Slovenia Tanja Fajon mengkritik pernyataan Trump sebagai bukti akan “ketidaktahuan mendalam tentang sejarah Palestina.”

Fajon berujar proposal Trump cuma akan mengakibatkan kekerasan dan kerusuhan lebih lanjut. Dia pun menekankan warga Palestina jelas-jelas akan menentang tegas gagasan diusir dari rumah mereka sendiri, Anadolu Agency.

Skotlandia

Menteri Pertama Skotlandia John Swinney juga mengkritik usulan Trump. Swinney menyebut gagasan itu “tak bisa diterima dan berbahaya.”

Dia menegaskan penderitaan warga Palestina imbas perang tak boleh diperburuk dengan rencana relokasi paksa mereka.

Belgia

Kementerian Luar Negeri Belgia menyatakan pemindahan paksa penduduk Gaza dan Tepi Barat merupakan “pelanggaran berat terhadap hukum humaniter internasional.”

“Stabilitas di Timur Tengah membutuhkan penghormatan penuh terhadap hukum internasional dan penerapan solusi dua negara,” demikian pernyataan Kementerian Luar Negeri Belgia.

Turki

Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan menegaskan tak ada kekuatan yang dapat memaksa warga Gaza keluar dari tanah mereka.

Erdogan mengatakan Gaza, Tepi Barat, dan Yerusalem Timur adalah milik Palestina.

“Tidak ada kekuatan yang dapat memaksa rakyat Gaza keluar dari tanah air abadi mereka yang telah mereka huni selama ribuan tahun. Upaya ini sama sekali sia-sia dan tidak ada gunanya,” tegas Erdogan.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *