Seorang pilot helikopter di Virginia Army National Guard, Jo Ellis, menjadi sorotan bahkan hujatan tak berdasar setelah secara keliru diidentifikasi sebagai kapten pilot helikopter Black Hawk yang tabrakan dengan pesawat American Airlines pada 29 Januari lalu di Washington DC.
Ellis menghadapi gelombang misinformasi terkait identitasnya di media sosial yang sangat masif hingga memaksa dirinya mengunggah video untuk “bukti kehidupan” di Facebook.
Ellis, yang merupakan seorang transgender, mengunggah video “bukti kehidupan” di media sosialnya untuk menegaskan bahwa ia masih hidup dan tidak menerbangkan helikopter yang jatuh itu.
Kabar bohong ini berusaha mengaitkan identitas transgender Ellis dengan tragedi tersebut, dan telah menyebar luas di dunia maya tak lama setelah mantan Presiden Donald Trump dan sekutunya mencoba menghubungkan kecelakaan di Washington, D.C. dengan program DEI (Diversity, Equity, and Inclusion).
Program DEI yang dibenci Trump ini merupakan serangkaian inisiatif yang bertujuan meningkatkan keberagaman, kesetaraan, dan inklusi di tempat kerja. Tidak ada bukti bahwa program tersebut memiliki kaitan dengan kecelakaan itu.
“Saya memahami bahwa beberapa orang mengaitkan saya dengan kecelakaan di D.C., dan itu tidak benar,” ujar Ellis dalam video yang diunggah ke akun Facebook-nya.
“Menghubungkan peristiwa ini dengan agenda politik adalah penghinaan bagi keluarga korban. Mereka tidak pantas menerima itu. Saya juga tidak pantas menerima ini,” ucapnya menambahkan seperti dikutip The New York Times.
Ellis adalah pilot Black Hawk yang telah mengabdi selama 15 tahun di Virginia Army National Guard. Dalam sebuah unggahan blog di situs berita independen Smerconish pada Selasa lalu, ia menceritakan pengalamannya sebagai seorang transgender di lingkungan militer.
Ellis belum memberikan tanggapan atas permintaan komentar lebih lanjut.
Unggahan tentang Ellis melonjak drastis pada Jumat pagi ketika ribuan akun di X membagikan foto dan informasi pribadinya. Menurut analisis The New York Times dan data dari Tweet Binder, sebuah perusahaan pemantau media sosial, unggahan tersebut telah ditonton ratusan ribu kali.
Nama “Jo Ellis” bahkan menjadi topik trending nomor dua di Amerika Serikat pada Jumat pagi dengan lebih dari 90.000 unggahan, berdasarkan data dari Trends24.
Namun, pada Jumat sore, banyak unggahan mulai menyebarkan video klarifikasi dari Ms. Ellis yang menegaskan bahwa ia tidak terlibat dalam kecelakaan itu.
Trump sendiri telah menjadikan serangan terhadap program keberagaman sebagai salah satu agenda utamanya. Ia menandatangani perintah eksekutif untuk melarang program tersebut serta berjanji akan menghentikan pendanaan bagi lembaga pemerintah yang mendukung inisiatif DEI.
Sementara itu, pihak berwenang AS juga telah mengungkap tiga identitas kru pilot Black Hawk yang jatuh.
Militer AS mengidentifikasi ketiga pilot itu sebagai Ryan O’Hara (28), Chief Warrant Officer 2 Andrew Loyd Eaves (39), dan Rebecca Lobach (28).
Nama Lobach baru dipublikasi pada Sabtu (1/2) setelah pihak keluarga meminta dirahasiakan terlebih dahulu. Ia menjadi sorotan lantaran satu-satunya pilot perempuan dalam helikopter nahas itu.