Tentara Israel menembaki warga Palestina yang sedang menunggu untuk melintasi Koridor Netzarim di Gaza tengah, Sabtu (25/1).
Mengutip dari Aljazeera, koresponden Tareq Abu Azzoum mengatakan tentara Israel telah menembaki warga Palestina yang sedang menunggu izin untuk menyeberang ke Gaza utara.
“Semua orang terkejut karena militer Israel menembaki mereka,” demikian dilaporkan Abu Azzoum dalam laporannya untuk Aljazeera.
Dia juga melaporkan melihat kapal-kapal militer mendekati pesisir, dan suara kendaraan nirawak (drone) semakin keras terdengar seiring aksi penembakan tersebut.
Al Jazeera menayangkan rekaman yang menunjukkan para pengungsi Palestina merunduk saat mereka bergerak melewati kerumunan sambil membawa barang-barang pribadi termasuk kasur dan selimut.
Korban tewas
Mengutip dari kantor berita Palestina, WAFA, seorang warga Palestina terluka karena tembakan prajurit Israel di Gaza tengah. Tentara Israel itu menembak langsung ke pria yang berada dalam satu kelompok sipil di dekat area Wadi Gaza di sekitar Jalan Al-Rashid.
WAFA juga memberitakan tentara Israel menewaskan seorang warga Palestina dan melukai lainnya dalam aksi penembakan pada Sabtu malam di selatan Wadi Gaza, yakni di Jalan Salah al-Din.
Rombongan warga Palestina itu–di dalamnya ada seorang anak–diduga hendak kembali ke Gaza utara via jalan Salah al-Din tersebut.
Aksi penembakan itu membuat pasukan Israel terus melanggar perjanjian gencatan senjata di Gaza yang mulai.
Itu menambah aksi kontraproduktif Israel terhadap upaya gencatan senjata di Gaza.
Sebelumnya, hingga hari ini, militer Israel menggempur wilayah Jenin, Tepi Barat, Palestina sejak 21 Januari lalu.
Sebagai informasi, gencatan senjata antara Israel dan faksi Hamas di Jalur Gaza yang disepakati telah dimulai secara resmi pada akhir pekan lalu, Minggu (19/1) lalu. Baik Israel dan Hamas dengan dimediasi Qatar, Mesir, dan Amerika Serikat (AS) pun sepakat saling melepas sandera atau tahanan untuk mewujudkan gencatan senjata tersebut.
Belum ada pernyataan resmi dari militer Israel terkait aksi penembakan prajurit negara zionis itu Gaza pada Sabtu ini.
Otoritas Palestina di Tepi Barat, mengutip dari kantor berita WAFA, melaporkan setidaknya sudah dilaporkan ada 14 warga tewas dan 40 lebih menjadi korban luka-luka karena serangan miilter Israel di Jenin itu.
Diperkirakan ada 3.000 keluarga yang mengungsi di kamp pengungsian Jenin selama dua bulan terakhir, termasuk beberapa ratus lainnya yang masuk dalam sepekan terakhir.
“Tentara pendudukan Israel melanjutkan agresinya terhadap kota Jenin dan kamp pengungsinya selama lima hari berturut-turut, yang sejauh ini telah mengakibatkan terbunuhnya 14 warga Palestina dan cederanya orang lain, di tengah kerusakan besar pada infrastruktur,” demikian diberitakan WAFA pada Sabtu malam WIB ini.
“Selama serangan gencar tersebut, beberapa desa dan kota di Provinsi Jenin menjadi saksi penggerebekan dan penahanan,” imbuhnya.
Sementara itu, Pemerintah Indonesia mengutuk keras operasi militer besar-besaran yang dilakukan Israel terhadap warga Palestina di Jenin, Tepi Barat, Palestina yang berpotensi mengancam prospek perdamaian pascagencatan senjata di Jalur Gaza.
“Indonesia mengutuk operasi militer besar-besaran yang dilakukan Israel terhadap masyarakat Palestina di Jenin, Tepi Barat. Eskalasi ini membahayakan prospek proses perdamaian pascakesepakatan gencatan senjata di Gaza,” demikian pernyataan resmi dikutip dari unggahan di akun media sosial X milik Kemenlu RI,MoFA Indonesia (@Kemlu_RI), Sabtu (25/1) malam.
Indonesia, lewat Kemenlu RI, menyatakan serangan Israel di Jenin itu merupakan sebuah pelanggaran hukum internasional yang dilakukan militer Negara Zionis tersebut.
“Pelanggaran hukum internasional oleh Israel menunjukkan niat utamanya: menjadikan permanen pendudukan ilegalnya di wilayah Palestina,” kata Kemenlu RI.