Welcome
Kronologi Kakek Tabrak Kerumunan Orang di China hingga 35 Tewas

Kronologi Kakek Tabrak Kerumunan Orang di China hingga 35 Tewas

Sebanyak 35 orang tewas dan 45 lainnya terluka imbas insiden tabrak lari di kawasan pusat olahraga di Zhuhai, China Selatan.

Insiden itu terjadi pada Senin (11/11) malam oleh seorang pria berusia 62 tahun yang mengendarai mobil off-road.

Kejadian bermula ketika Fan, sang pelaku, kesal atas hasil pembagian aset dalam perceraiannya.

Ia pun berusaha meluapkan amarahnya dengan menabrak kerumunan orang.

Menurut keterangan polisi, Fan yang saat itu mengendarai mobil off-road kecil menerobos masuk ke area trek lari sekitar pukul 19.48 malam waktu setempat. Mobil itu pun menabrak orang-orang yang sedang berolahraga di sana.

Setidaknya 35 orang tewas dan 45 orang terluka imbas tabrakan tersebut.

Usai menabrak orang-orang, Fan berusaha kabur dengan mobilnya. Namun polisi dengan sigap mengejar dan membekuknya.

Ketika ditangkap, Fan kedapatan berusaha melukai diri dengan pisau. Polisi berhasil mencegah aksinya dan langsung membawa dia ke rumah sakit untuk mendapatkan pengobatan.

“Karena luka parah di leher, Fan saat ini dalam keadaan tak sadarkan diri. Ia masih mendapatkan perawatan darurat dan belum bisa diinterogasi,” demikian keterangan polisi.

Sejumlah video yang beredar di media menunjukkan sekumpulan orang terbaring di trek lari dan kawasan sekitar pasca insiden tabrak lari. Beberapa sepatu tampak berserakan di mana-mana.

Banyak korban luka yang terlihat mengenakan pakaian olahraga. Beberapa di antara korban merupakan anak-anak bahkan lansia.

“[Kendaraan itu] menabrak dari segala arah, melukai orang-orang di berbagai bagian lintasan melingkar baik di area timur, selatan, barat, dan utara,” kata seorang saksi mata kepada media Caixin.

Pusat olahraga Zhuhai memiliki lintasan dan lapangan terbuka yang sering dipakai penduduk setempat untuk berolahraga setiap hari. Pusat olahraga itu langsung ditutup usai peristiwa tersebut.

Ratusan personel penyelamat dari kota Zhuhai dan provinsi Guangdong dikerahkan untuk memberikan perawatan darurat. Selain itu, lebih dari 300 petugas kesehatan dari lima rumah sakit juga ikut diturunkan untuk menyelamatkan para korban.

Presiden China Xi Jinping telah memerintahkan segala upaya untuk merawat korban luka dan menuntut hukuman berat bagi pelaku. Pemerintah pusat juga mengirim tim untuk memberikan arahan soal penanganan kasus tersebut.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *