Amerika Serikat memperkuat kehadiran militer di Timur Tengah untuk mengantisipasi serangan Iranke Israel, dengan mengerahkan jet tempur F-15 pada Kamis (7/11).
“Hari ini, jet tempur F-15E Strike Eagle Angkatan Udara AS dari Skuadron Tempur ke-492 RAF Lakenheath Inggris, tiba di wilayah Komando Pusat AS,” demikian pernyataan komando militer AS di Timteng, dilansir Times of Israel.
Pengerahan pesawat tempur F-15 itu akan menambah kekuatan militer AS di Timteng, selain pesawat pengebom B-52 Stratofortress, pesawat tanker, kapal perusak Angkatan Laut yang diperintahkan oleh Menteri Pertahanan AS Lloyd Austin, dan sistem canggih THAAD yang sudah dikirim AS ke Israel bulan lalu.
Menurut dua sumber intelijen Israel, Iran diperkirakan akan melancarkan serangannya pekan ini dari wilayah Irak, yang merupakan bagian dari “Poros Perlawanan” melawan Israel.
Sebelumnya AS telah memperingatkan Irak, jika serangan Iran benar-benar dilakukan dari wilayah mereka. Militer Irak menepis laporan tersebut dan mengatakan itu adalah “dalih palsu” yang ditujukan untuk membenarkan agresi terhadap Irak.
Iran bersumpah akan memberikan balasan yang “keras” terhadap serangan udara Israel pada 26 Oktober lalu. Serangan Israel merupakan balasan atas serangan rudal balistik Iran pada 1 Oktober, yang menewaskan sebagian besar warga Palestina di Tepi Barat.
Beberapa hari sebelum serangan rudal Iran itu, Israel membunuh Sekretaris Jenderal Hizbullah Hassan Nasrallah. Israel juga membunuh bos Hamas, Yahya Sinwar, di Teheran.
Pekan ini, Pemimpin Tertinggi Iran Ayatollah Ali Khamenei mengatakan jaringan proksi mereka tetap kuat meski pemimpin senior mereka banyak yang tewas dibunuh Israel.
“Para pemimpin perlawanan masih berjuang. Jika Allah berkehendak, dunia akan melihat suatu hari ketika rezim Zionis akan dikalahkan oleh mereka,” kata Khamenei.