Amerika Serikat akan menggelar pemilihan presiden (Pilpres) pada Selasa (5/11).
Dalam pemilu, AS menganut sistem popular vote (suara rakyat) dan electoral vote (yang turut menentukan kemenangan).
Electoral vote terkait dengan sistem pemilihan Electoral College. Mereka merupakan sekelompok orang yang bertugas mewakili tiap negara bagian untuk memilih presiden dan wakilnya dalam pemilu.
Warga AS harus memilih calon elektor di negara bagian untuk memilih elektor.
Nama-nama calon elektor ini biasanya ada di bawah presiden dan wakilnya. Namun, kemunculan nama elektor bergantung pada aturan dan format pemungutan suara tiap negara bagian.
Jika pun tidak ada, saat warga AS memilih presiden dan wakilnya, mereka juga memberi tahu negara bagian kandidat partai mana yang dipilih untuk mewakili negara bagian dalam pertemuan elektor.
Lalu siapa sebetulnya yang disebut elektor?
Elektor merupakan nama-nama yang diajukan partai di negara bagian sebelum pemilu.
Partai akan menyetorkan daftar calon elektor di konvensi partai negara bagian. Mereka juga bisa memilih calon elektor melalui pemungutan suara dari komite pusat partai.
“Ini terjadi di setiap Negara Bagian untuk setiap partai berdasarkan aturan apa pun yang dimiliki partai Negara Bagian dan (terkadang) partai nasional,” demikian situs resmi AS soal electoral College.
Bagian pertama proses ini menghasilkan setiap kandidat presiden punya daftar calon elektor sendiri.
Parpol kerap memilih calon elektor dari individu sebagai pengakuan atas pengabdian dan dedikasi mereka kepada partai politik tersebut.
Calon-calon itu bisa berasal dari para pejabat negara bagian, pemimpin partai negara bagian, atau orang-orang di negara bagian yang memiliki afiliasi pribadi atau politik dengan kandidat Presiden.
Dalam konstitusi AS, mereka yang tak bisa menjadi elektor adalah senator atau DPR, dan seseorang yang memegang jabatan di kantor catatan perwalian (Dirjen di bawah Kementerian Dalam Negeri).
Calon elektor tak memilih presiden dua kali. Jika ada yang memilih presiden dan wakilnya saat pencoblosan berlangsung, bisa dipastikan mereka belum menjadi elektor.
Para calon elektor baru bisa benar-benar memberikan suara saat pertemuan elektor pada Desember.