Bangladesh kembali diguncang demonstrasi menuntut Presiden Mohammed Shahabuddin mundur pada Rabu (23/10).
Ratusan peserta demo menggeruduk kediaman Shahabuddin di ibu kota Bangladesh, Dhaka. Para pedemo juga berusaha merusak bakar pembatas rumah itu.
Mereka meminta Shahabuddin mundur dan menuduh dia setia ke eks Perdana Menteri Sheikh Hasina serta partainya Liga Awami.
“Sejak mahasiswa-mahasiswi memimpin protes ke rezim fasis. Seharusnya tidak ada presiden dari rezim itu,” kata pemimpin protes, Faruk Hossain.
Faruk lalu berujar, “Dia harus diganti oleh presiden rakyat.”
Di tengah tuntutan tersebut, demo diwarnai bentrok antara peserta dengan pasukan keamanan.
Imbas bentrok tersebut, setidaknya 25 polisi dan lima warga sipil mengalami luka-luka. Kelima orang itu yakni tiga warga sipil dan dua jurnalis.
Sementara itu, wakil Komisioner Polda Metro Dhaka, Telebur Rahman, mengatakan sejumlah petugas dalam kondisi kritis.
“Sembilan orang masih dalam perawatan,” kata dia.
Rahman juga mengatakan sejumlah peserta demo menyerang petugas dan melempar batu ke arah mereka. Saat ini, kata dia, situasi sudah mereda dan bisa di atasi.
Bangladesh sempat bergejolak karena demonstrasi pada April lalu. Protes ini dipimpin mahasiswa-mahasiswi yang menuntut Hashina mundur.
Hashina lalu mundur dan kabur ke luar negeri. Saat ini, PM dipegang Mohammed Yunus dari kalangan sipil.