Terduga percobaan penembakan calon presiden (capres) Amerika Serikat Donald Trump disebut-sebut memperlihatkan wajah yang terlihat kalem saat ditangkap polisi setempat.
Ryan Wesley Routh ditangkap beberapa jam usai insiden percobaan pembunuhan terhadap Trump di lapangan golf West Palm Beach, Florida, Minggu (15/9) waktu setempat.
Sheriff Martin County William Snyder mengungkapkan terduga percobaan penembakan terhadap Trump tidak terlihat panik ketika ia ditangkap petugas kepolisian setempat.
“Wajahnya tampak datar-datar saja. Ia hanya duduk di sana seolah ia benar-benar bersiap menuju gereja pada malam hari,” ujar Wesley
Wesley kemudian mengatakan Routh tampak waspada tapi tidak bertanya lagi mengenai penangkapannya.
“Jadi, ini tentang apa?” ujar Snyder saat ia ikut hadir dalam penangkapan Routh.
Ia mengungkapkan, sikap tersangka yang tenang sangat kontras dengan kekacauan momen yang sebelumnya terjadi. Routh bahkan terlihat sangat tenang meski ia dikelilingi petugas kepolisian dan anjing pelacak K-9 serta helikopter.
Sebelumnya, seorang saksi sempat mengambil foto mobil dan pelat nomor Routh ketika ia kabur menggunakan mobilnya setelah ditembak oleh petugas Secret Service.
Hanya dalam 15 menit, polisi lalu lintas negara bagian Florida berhasil mengidentifikasi mobil terduga melalui foto dari salah satu saksi.
“Dia (terduga) tak hanya bertingkah seolah-olah tengah bersiap-siap untuk pergi ke kebaktian di gereja pada minggu larut malam, ia juga mengemudi seperti itu,” tutur Snyder.
“Dia juga mematuhi batas-batas kecepatan. Posisi mobil itu memungkinkan kami untuk menentukan posisi dan menghentikannya. Saya rasa dia tidak tahu kami ada di sana,” ia menambahkan.
Terduga upaya pembunuhan Donald Trump disebut-sebut merupakan simpatisan Ukraina.
Hal itu diketahui melalui jejak unggahan Routh di media sosial X pada 2022 lalu.
Routh mengatakan ia bersedia mati dalam pertempuran dan menyerukan untuk menghancurkan Kremlin hingga rata dengan tanah.