Korban tewas kebakaran pabrik baterai lithium di Hwaseong, selatan ibu kota Seoul, Korea Selatan, bertambah menjadi 23 orang, Selasa (25/6).
Kantor berita Korsel, Yonhap, melaporkan tim penyelamat menemukan satu jenazah di balik puing-puing pabrik setelah sebelumnya menemukan 22 jenazah. Dengan demikian, total korban tewas menjadi 23 orang.
Polisi mengidentifikasi 17 jenazah sebagai warga negara China, satu jenazah warga Laos, dan lima jenazah warga Korea.
Seluruh korban ditemukan di lantai dua pabrik. Mereka diduga sedang memeriksa dan mengemas baterai yang sudah jadi ketika api pertama kali muncul.
Saat ini tim yang terdiri dari polisi, pemadam kebakaran, forensik, dan pejabat pemerintah meluncurkan penyelidikan bersama di pabrik tersebut untuk menemukan penyebab kebakaran.
Polisi juga telah mengajukan permohonan autopsi terhadap 23 jenazah guna mengidentifikasi penyebab kematian.
“Kami berencana mengonfirmasi identitas korban dengan mengumpulkan DNA,” kata seorang pejabat kepolisian seperti dikutip Yonhap.
Menurutnya, proses identifikasi itu akan memakan waktu lantaran sebagian besar korban merupakan warga negara asing.
Tim penyelamat hingga kini juga masih terus melakukan pencarian untuk menyisir korban yang kemungkinan masih terjebak.
Selain korban tewas, delapan pekerja juga dikabarkan luka-luka akibat kebakaran. Dua di antaranya menderita luka serius.
Kebakaran besar terjadi di pabrik baterai lithium untuk kendaraan listrik (electric vehicle/EV) Aricell pada Senin (24/6).
Kebakaran bermula ketika para pekerja mendengar serangkaian ledakan di lantai dua pabrik, yang merupakan lokasi kerja tim pengecekan dan pengemasan baterai.
Seorang saksi mengatakan bahwa ledakan terjadi di salah satu sel baterai. Setelah ledakan itu, muncul api yang menyebar dengan cepat diikuti ledakan dari baterai-baterai lainnya.
Setidaknya 35.000 baterai diyakini berada dalam pabrik besar tersebut.
Baterai litium merupakan barang yang mudah panas dan terbakar. Jika terjadi kebakaran, sulit dikendalikan dengan metode pemadaman api konvensional.
Total sekitar 100 pegawai bekerja di pabrik itu. Sebanyak 78 pekerja berhasil dievakuasi dengan selamat. Namun, beberapa di antara mereka mengalami luka bakar.
Presiden Yoon Suk Yeol telah mengunjungi langsung lokasi kebakaran dan memerintahkan para pejabat untuk mengambil langkah guna mencegah kejadian serupa terjadi di masa mendatang.
Dia juga menyampaikan belasungkawa kepada para korban dan keluarga.
CEO Aricell Park Soon Kwan juga telah menyampaikan belasungkawa kepada para pekerja yang tewas dan terluka.
“Kami akan dengan hati-hati mengikuti penyelidikan oleh pihak berwenang dan akan melakukan yang terbaik untuk menemukan penyebab kecelakaan serta mengambil langkah-langkah untuk mencegah terulangnya kecelakaan seperti itu,” kata Park kepada wartawan di lokasi kebakaran.
Park menyampaikan perusahaan telah sepenuhnya mematuhi prosedur keselamatan. Dia juga berujar kebanyakan pekerja pabrik merupakan pegawai kontrak outsourcing.
Seorang pejabat kementerian ketenagakerjaan mengatakan kepada Reuters bahwa pihaknya sedang menyelidiki apakah Aricell telah mematuhi aturan keselamatan dan memberikan pelatihan keselamatan yang memadai bagi para pekerja asing.
Pejabat itu menyebut jika terjadi pelanggaran, Aricell dapat dituntut pidana.
Korea Selatan merupakan produsen utama baterai, termasuk baterai untuk kendaraan listrik (EV). Pabrik baterainya memasok EV di seluruh dunia, termasuk Tesla.