Welcome
Raja Salman Tampung 1.000 Orang Keluarga Korban di Gaza buat Haji

Raja Salman Tampung 1.000 Orang Keluarga Korban di Gaza buat Haji

Arab Saudki bakal menampung 1.000 orang Palestina yang merupakan keluarga korban agresi Israel di Jalur Gaza untuk melaksanakan haji di Arab Saudi.

Saudi Gazette melaporkan keputusan ini merupakan inisiatif Raja Salman untuk memberikan kesempatan bagi keluarga para korban agresi melakukan ibadah haji tahun ini.

Dengan aturan baru ini, jumlah total orang Palestina yang diizinkan berhaji tahun 2024 menjadi 2.000 orang.

Menteri Urusan Islam, Dakwah, dan Penyuluhan Abdullatif bin Abdulaziz Al-Syeikh menyampaikan terima kasih kepada Raja Salman dan Putra Mahkota sekaligus Perdana Menteri Arab Saudi Mohammed bin Salman (MbS) atas sikap Kerajaan yang murah hati ini.

“Gerakan kemanusiaan dari pemimpin Saudi yang memungkinkan keluarga para korban Gaza untuk melakukan haji ini merupakan perpanjangan dari usaha Kerajaan dan keinginannya yang konstan untuk mendukung saudara-saudara di Palestina,” ujar Al-Syeikh, seperti dikutip Saudi Gazette.

Al-Syeikh menyebut sejak perintah ini dikeluarkan, kementerian telah bersiap untuk menerima keluarga para korban sebagai tamu Raja. Kementerian juga telah mempersiapkan sejumlah komite guna mengurus para tamu serta memungkinkan mereka melakukan ibadah haji dengan mudah dan nyaman.

Agresi Israel di Jalur Gaza terus berkecamuk sejak dimulai Oktober tahun lalu. Hingga kini, lebih dari 37 ribu orang Palestina tewas imbas serangan Zionis.

Rakyat Palestina terus mengalami bencana kemanusiaan tiada akhir seiring dengan sulitnya bantuan kemanusiaan memasuki Gaza.

Komunitas internasional berulang kali mendesak agar gencatan senjata segera terlaksana dan bantuan-bantuan kemanusiaan diterima warga sipil dengan aman.

Lebih dari satu juta warga Palestina saat ini mengungsi di Rafah, kota di ujung selatan Jalur Gaza. Kota ini tengah menjadi sasaran serangan Israel selama beberapa waktu terakhir, meski mayoritas negara di dunia memaksa Zionis menghentikan operasi militernya.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *